oleh: sitikus.nl
Rasa pahitnya kopi mengalir pelan lewati lidah, kerongkongan, dan berakhir di lambung. Seketika perutku terasa hangat karena asam yang mulai bergejolak. Aku tak peduli. Ku teguk lagi isi cangkir yang masih mengepulkan sedikit asap. Nikmatnya menyesap secangkir kopi hitam di antara kabut yang mulai turun.
"Dari mana, Nak?" tanya seseorang tiba-tiba.
Sedikit mengganggu kenikmatan, namun aku tetap memberi senyum padanya.
"Dari Jakarta, Bu," jawabku berusaha ramah.
"Mau pergi kemana?" tanyanya lagi.
Segera ku taruh cangkir di atas piring kecil. Merasa obrolan ini akan panjang, ku luruskan kaki yang sedari tadi ku lipat.
"Mau jalan-jalan saja, Bu. Saya kesini karena sering lihat konten orang-orang di sosial media. Katanya daerah ini bagus buat healing, jadi saya coba sendiri."
Ibu penjaga warung itu mengambil duduk di dekat tumpukan roti dan makanan ringan. Tampaknya ia antusias mendengarkan alasanku pergi seorang diri ke tempat ini.
"Berarti baru pertama kesini ya, Nak?"