Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Penggunaan Air Tercemar Bikin Kulit Iritasi!

Diperbarui: 28 Juni 2024   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kulit iritasi (Sumber: pexels.com/cottonbro-studio)

Bekasi - Tingkat pencemaran air di berbagai wilayah di Indonesia kini semakin mengkhawatirkan. Melansir data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 59% sungai di Indonesia dikategorikan dalam kondisi tercemar berat. 

Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya aktivitas pembuangan limbah industri, pertambangan, hingga penggunaan produk rumah tangga sekali pakai.

Air sungai yang tercemar tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Cemaran logam berat dan limbah industri dapat menyebabkan penyakit kulit hingga timbulnya sel kanker dalam tubuh. Padahal, masyarakat terbiasa menggunakan air sungai sebagai sumber untuk mandi, mencuci, dan juga memasak.

Pentingnya peran air dalam aktivitas sehari-hari membuatnya tidak bisa dipisahkan dari penggunaan harian. Kondisi sungai yang tercemar tetap dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat yang tidak memiliki anggaran untuk membayar fasilitas air bersih.

Akibatnya, berbagai ancaman penyakit dapat membahayakan masyarakat di kemudian hari. Sejumlah penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan air yang tercemar, yaitu: diare, kolera, tipes, hepatitis A, iritasi kulit, dan kanker.

Penyakit berbahaya tersebut menghantui benak masyarakat yang bergantung pada penggunaan air sungai untuk sehari-hari. Umumnya, masyarakat yang rutin menggunakan air tercemar untuk konsumsi rumah tangga berpeluang tinggi mengidap diare, tipis, hingga penyakit kulit.

Tingginya kandungan logam berat yang berasal dari pembuangan limbah juga dapat membuat kulit iritasi. Sehingga masyarakat harus waspada dan beralih mencari sumber mata air yang tidak tercemar.

Namun, padatnya lingkungan perkotaan dan tingginya aktivitas harian masyarakat membuatnya tidak mungkin mencari sumber air yang belum tersentuh limbah pembuangan. Paling tidak, mata air yang masih ada saat ini sudah hampir sebagian kering kerontang, kalau tidak tersumbat sampah rumah tangga.

Lantas, apa solusi untuk mengatasi berbagai penyakit yang diakibatkan dari penggunaan air sungai tercemar?

Rully Mustakimah, pemilik CV Berkah Bersama Tanzif menginisiasi perubahan mengingat krisis air bersih di kota-kota besar. Produk unggulannya, sabun herbal merk Tanzif, diciptakan agar menjadi solusi bersama untuk mengatasi iritasi kulit akibat penggunaan air tercemar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline