Lihat ke Halaman Asli

Demi Masa: Sesungguhnya Kita Berpacu dengan Waktu

Diperbarui: 12 Maret 2024   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi manusia berpacu dengan waktu (sumber: pexels.com/Amit-Pal)

Oleh: @sitikus.nl

Demi masa..

Sesungguhnya manusia kerugian

Melainkan yang beriman

Dan yang beramal saleh

Penggalan lirik lagu Demi Masa yang dipopulerkan oleh Raihan menjadi paragraf pembuka dalam artikel bertema "Targetku untuk Ramadan 2024". Puasa hari pertama membuat setiap muslim mempersiapkan diri agar maksimal beribadah. Waktu yang biasanya dihabiskan dalam canda tawa dan pergunjingan, kini berganti ibadah yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap insan. 

Sebagai pekerja di ibu kota, tidak ada kata libur meski hari pertama berpuasa.

Setiap orang bergerak memadati stasiun seperti biasanya. Langkah-langkah kecil para pencari nafkah saling memburu kereta yang baru saja tiba. Demi masa, setiap detik menjadi berharga. Setiap nafas adalah ibadah.

Laju kereta yang melambat karena pergantian jalur, tidak mengubah raut wajah para penumpang yang fokus mendalami kitab suci Al Qur'an. Beberapa penumpang lain terlihat merapal dalam bisiknya, atau larut dalam zikir senyap di hatinya. Matahari semakin tergelincir dari ufuk timur, waktu kian bergulir.

Baca juga: Berprasangka Baik Pada-Nya, Semua Akan Baik-baik Saja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline