Lihat ke Halaman Asli

Siti Khotimah

Mahasiswa

Fenomena Bahasa Indonesia di Media Sosial

Diperbarui: 11 Juni 2024   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Fenomena penggunaan bahasa Indonesia di media sosial telah membawa beberapa perubahan signifikan dan menarik dalam cara berkomunikasi. Berikut adalah beberapa aspek utama dari fenomena ini:

1.Bahasa Gaul dan Slang:Media sosial menjadi wadah utama untuk penyebaran dan perkembangan bahasa gaul dan slang. Istilah-istilah baru seperti "bucin" (budak cinta), "mager" (malas gerak), dan "santuy" (santai) sering muncul dan menyebar dengan cepat di kalangan pengguna.

2.Pengaruh Bahasa Asing:Bahasa Inggris, terutama, sering dicampur dengan bahasa Indonesia, menciptakan apa yang disebut sebagai "bahasa campur" atau "Indo-English". Contoh: "Aku lagi meeting sekarang" atau "Let's hangout nanti malam."

3.Penggunaan Singkatan:Singkatan dan akronim digunakan secara luas untuk mempersingkat komunikasi. Contohnya: "BTW" (by the way), "FYI" (for your information), "OTW" (on the way), "LOL" (laugh out loud).

4.Emotikon dan Emoji:Emotikon dan emoji digunakan secara ekstensif untuk mengekspresikan emosi dan reaksi secara visual. Mereka membantu menyampaikan nada dan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan hanya dengan teks.

5.Hashtag dan Tren Viral:Hashtag (#) digunakan untuk mengelompokkan konten dan mengikuti tren. Hashtag memudahkan pengguna untuk menemukan dan bergabung dalam diskusi yang lebih luas. Misalnya, #throwback, #OOTD (outfit of the day).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline