Lihat ke Halaman Asli

Siti Kharisma

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abad Digital, Guru Perlu Belajar Teknologi Baru

Diperbarui: 9 Agustus 2024   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru adalah pendidik profesional yang ditugaskan untuk mengembangkan potensi anak sampai mereka dewasa. Oleh karena itu, guru berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran, yang ditandai dengan perubahan perilaku siswa. Guru juga menentukan proses pembelajaran, termasuk kurikulum, metode, media, lingkungan, dan elemen lainnya (Zunidar, 2018). 

Kedepannya, manajemen pendidikan harus melakukan banyak hal guna mendorong siswa untuk belajar lebih baik. Pun demikian dengan guru didorong untuk mengajar dengan lebih baik dari waktu ke waktu. Demikian juga sekolah diharapkan menjadi lingkungan yang lebih mendukung dan produktif. Hal ini dapat dicapai melalui asesmen dan evaluasi dengan insentif yang tepat (Syamsuar & Reflianto, 2019).

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, pembelajaran di era 4.0 dan Society 5.0 menghadapi tantangan. Oleh karena itu, semakin banyak tuntutan menjadi guru profesional, yang tidak hanya menguasai topik secara mendalam tetapi juga menyiapkan guru dengan kemahiran khusus untuk mengajar anak-anak didik. 

Dengan kemajuan teknologi informasi, berbagai sumber pendidikan dapat diakses dengan cepat, murah, dan mudah. Berbagai hal sudah dapat diakses secara langsung oleh pendidik (guru dan dosen) dan peserta didik (siswa dan mahasiswa) menggunakan media komputer atau ponsel android. 

Guru seyogyanya terus belajar utamanya berkaitan dengan teknologi dalam pembelajaran yang berkembang saat ini. Jangan sampai malah peserta didiknya yang malah menjadi lebih mahir dalam menggunakan berbagai perangkat teknologi. Paling tidak minimal guru bisa mengimbangi kemampuan atau literasi digital pembelajaran peserta didiknya.

Kemudahan, kecepatan, dan murahnya biaya dirasakan pula pada saat mengakses literatur, referensi, jurnal hasil penelitian, e-book, dan lain lain. Peserta didik pada saat ini tidak gaptek (gagap teknologi) karena masuk dalam kategori generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari TI (ponsel android, komputer, internet, dan lain sebagainya). Oleh karena itu, pendidik perlu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam penilaian hasil belajar (Wahyono, 2019).

Sebagaimana upaya yang konsisten dilakukan oleh Dinas Pendidikan Yogyakarta pada bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang sering menyelenggarakan workshop tentang Artificial Intelligence (AI) teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia, mengenalkannya kepada kepala sekolah dari beberapa sekolah. 

Nantinya, kepala sekolah juga mengajarkannya kepada guru-guru disekolahan agar bisa digunakan sebagai asesmen dalam proses mengajar di sekolah atau bisa digunakan lebih luas lagi dalam mendukung prasarana pembelajaran. Dan yang tak kalah penting adalah berbagai pelatihan berkaitan dengan pembelajaran berbasis teknologi terkini tentu perlu dan terus dikembangkan, mengingat ini merupakan salah satu kemampuan literasi yang patut dikuasai di abad digital saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline