Lihat ke Halaman Asli

Planetarium UIN Walisongo

Diperbarui: 25 Juli 2024   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Planetarium Uin Walisongo Semarang/dokpri

Planetarium UIN Walisongo didirikan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk menjadi pusat pembelajaran astronomi dan ilmu falak (ilmu perbintangan dalam Islam) bagi mahasiswa dan masyarakat umum. Fasilitas ini merupakan salah satu yang terbesar dan tercanggih di Indonesia, dengan kubah berdiameter 12 meter dan sistem proyeksi digital terkini. 

Salah satu keunikan dari Planetarium UIN Walisongo adalah penggabungan antara sains modern dan nilai-nilai keislaman dalam penyajian materinya. Selain menampilkan fenomena alam semesta secara ilmiah, planetarium ini juga mengeksplorasi hubungan antara astronomi dan ajaran-ajaran Islam, seperti penentuan arah kiblat, perhitungan waktu shalat, dan penentuan awal bulan Hijriah. 

Dengan sistem proyeksi digital yang canggih, pengunjung Planetarium UIN Walisongo dapat menikmati pengalaman langit berbintang yang sangat realistis. Proyeksi visual menampilkan konstelasi bintang, planet-planet, dan bahkan galaksi-galaksi yang jauh dengan detail yang menakjubkan. 

Efek suara yang immersif membuat pengalaman ini semakin menarik dan membawa pengunjung seolah-olah berada di luar angkasa. Salah satu program unggulan di Planetarium UIN Walisongo adalah sesi edukasi tentang astronomi dan ilmu falak. Para ahli astronomi dan dosen ilmu falak memberikan presentasi dan penjelasan mendalam mengenai fenomena-fenomena langit, teori-teori astronomi, dan kaitannya dengan ajaran-ajaran Islam.

 Pengunjung dapat mempelajari tentang sejarah astronomi dalam peradaban Islam, metode penentuan arah kiblat, dan penghitungan kalender Hijriah. Selain itu, Planetarium UIN Walisongo juga menawarkan program-program khusus seperti kelas astronomi untuk pelajar, lokakarya dan seminar, serta kegiatan observasi langit malam dengan menggunakan teleskop. 

Fasilitas ini juga kerap menjadi tempat bagi mahasiswa dan peneliti untuk melakukan penelitian dan observasi astronomi. Dengan konsep yang unik dan integratif, Planetarium UIN Walisongo menjadi tempat yang menarik bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Bagi masyarakat Muslim, fasilitas ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara sains dan agama, serta menghargai warisan intelektual peradaban Islam dalam bidang astronomi. 

Bagi pelajar dan mahasiswa, Planetarium UIN Walisongo menjadi tempat yang ideal untuk mempelajari astronomi secara praktis dan menarik. Pengalaman langsung melalui proyeksi visual dan penjelasan dari para ahli dapat meningkatkan minat dan antusiasme terhadap ilmu pengetahuan alam. 

travel.biz.id

Tidak hanya itu, Planetarium UIN Walisongo juga menjadi destinasi wisata edukasi yang populer di Semarang. Pengunjung dari berbagai daerah datang untuk menikmati pengalaman langit berbintang yang unik dan mempelajari budaya dan sejarah astronomi dalam perspektif Islam. 

Dalam upayanya untuk terus berkembang, Planetarium UIN Walisongo senantiasa melakukan pembaruan teknologi dan materi presentasi. Kerjasama dengan lembaga astronomi nasional dan internasional juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan program-program yang ditawarkan. 

Keberadaan Planetarium UIN Walisongo tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, tetapi juga menjadi aset berharga bagi masyarakat dan dunia pendidikan di Indonesia. Dengan menawarkan pengalaman edukasi yang unik dan menarik, planetarium ini berperan dalam menumbuhkan minat terhadap sains dan memperkaya wawasan tentang hubungan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline