Lihat ke Halaman Asli

Siti Khodija

Mahasiswi

Mendahulukan yang Kanan Membuat Otak Bahagia?

Diperbarui: 21 Juni 2024   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SINDOnews.com

Sebagai umat muslim, tuntunan ini pasti tidak asing bagi kita. Sebagian besar orang memprioritaskan melakukan segala aktifitas sehari-hari dengan tangan kanan. Hal ini memang sebuah sunnah yang secara turun-temurun dilakukan oleh Rasulullah.

Baginda Nabi selalu mendahukan kanan ketika melakukan hal-hal yang baik seperi makan, minum, bersuci, baik mandi ataupun berwudhu, menyisir rambut dan menyukurnya pada saat haji dan umrah, serta dalam memakai sandalnya.

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

" "

Artinya: "Bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW amat suka mendahulukan anggota yang kanan dalam bersuci, menyisir rambut serta memakai sendalnya" (HR. Al-Bukhari no. 5926 & Muslim no. 268)

Adapun bagian kiri, baginda Nabi dahulukan kaki kiri ketika masuk toilet dan keluar masjid, beristinja', serta menghilangkan kotoran yang menempel pada pakaian. 

Setelah melihat bahwa tangan kanan biasanya digunakan, muncul pertanyaan: kenapa hanya tangan kanan? Kenapa tidak tangan kiri? Apakah ada efek yang terjadi pada tubuh kita ketika kita menggunakan tangan kanan kita? Apakah tangan kanan dapat digunakan untuk penjelasan ilmiah? 

Di sini, kita akan membahas secara ilmiah bagaimana tangan kanan memengaruhi tubuh kita, terutama otak kita. Mari kita pelajari ini secara bertahap.

Sebuah artikel dari Northem University menyatakan bahwa otak terdiri dari dua bagian: kanan dan kiri. Otak bagian kanan mengatur tubuh bagian kiri, sedangkan otak bagian kiri mengatur tubuh bagian kanan. Sebagian besar orang, otak bagian kiri mengatur aktifitas nonverbal dan kemampuan spasial, sedangkan otak bagian kanan mengatur bahasa dan ucapan.

Bagaimana mekanisme otak bekerja dalam situasi tertentu? dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Richard Davidson di University of Winconsin menggunakan teknologi resonansi magnetik resonansi (fMRI) untuk menunjukkan bahwa sisi kiri lobus frontal, atau korteks prefrontal kiri, lebih aktif saat seseorang merasa bahagia, berbeda dengan sisi kanan lobus frontal, atau korteks prefrontal kanan, yang lebih aktif saat seseorang merasa sedih. Oleh karena itu, kita dapat mengetahui apa yang menstimulasi korteks prefrontal kiri untuk membuat seseorang merasa lebih bahagia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline