Komunikasi menjadi bagian penting dari semua sistem di dalam masyarakat, termasuk politik. Komunikasi politik mengacu pada proses penyampaian pesan politik dari tokoh-tokoh politik kepada khalayak luas. McQuail, dalam (Meadow, 1990: 4) mengemukakan istilah komunikasi politik menunjuk pada segara bentuk pertukaran simbol-simbol atau pesan-pesan yang setidaknya sampai tingkat tertentu, dipengaruhi oleh, atau juga berpengaruh terhadap, berfungsinya sistem politik.
Pelaksanaan pemilihan umum merupakan bentuk penyampaian pesan politik baik dari kandidat maupun partai politik. Ini dilakukan untuk menunjukan keberadaan para kandidat dalam rangka membentuk kekuasaan serta mendorong partisipasi yang kuat dari masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses pemilihan. Sehingga dapat diartikan bahwa komunikasi politik adalah fondasi penting dalam fungsi sistem politik sebuah masyarakat, dimana pesan-pesan politik yang disampaikan memainkan peran sentral dalam membentuk partisipasi masyarakat dan momentum demokrasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Era Digital dan Transformasi Komunikasi Politik
Era digital terus berkembang pesat, transformasi komunikasi politik dilakukan melalui teknologi informasi dan media sosial. Transformasi komunikasi politik di era digital mengalami dinamika perubahan karena karakter media baru dalam hal ini internet yang menentukan perubahan pola komunikasi politik diantaranya langsung (direct), murah (low cost), kecepatan (speed), interaktif, desentralisasi yang mendekonstruksi komunikasi politik yang semula satu arah menjadi dua arah, top down menjadi bottom up dan elitis menjadi non-elitis (Hasfi, 2019: 150).
Komunikasi politik adalah komponen penting dari proses demokrasi. Internet sebagai media baru telah membawa dampak dari praktik percakapan politik yang dilakukan di dunia maya. Sebelumnya, aktivitas komunikasi politik membutuhkan banyak medium untuk menyampaikan pesan politik. Namun, saat ini, media digital telah menjadi lebih dari sekedar kemajuan dalam proses pelaksanaan komunikasi politik.
Saat ini komunikasi politik memanfaatkan media digital, dimana para aktor politik bersaing untuk mendapatkan sebanyak mungkin dukungan suara. Media digital juga berfungsi sebagai tempat yang mudah diakses masyarakat untuk berbagi informasi mengenai politik. Komunikasi politik melalui media digital juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk aktif dalam proses politik, memberikan tanggapan langsung, serta menyuarakan aspirasi dan kepentingan mereka secara langsung kepada para pemimpin politik.
Strategi Komunikasi dalam Pemilihan Umum Saat Ini
Saat ini proses pembentukan partai politik tidak berjalan sesuai rencana. Strategi komunikasi politik di era digital dengan berbagai aspek ditujukan untuk menjangkau kalangan pemilih muda. Pada pemilihan umum saat ini, berbagai partai politik menerapkan strategi komunikasi digital melalui kaderisasi artis dan konten digital.
Partai politik cenderung merekrut selebritis untuk menjadi anggota legislatif, langkah ini sudah diambil oleh banyak partai politik, contohnya Partai Amanat Nasional (PAN), dengan julukan partai artis. Yulanda dan Fitrisia (2023: 58) mengungkapkan, saat ini fenomena calon legislatif dari kalangan artis seperti sudah menjadi keniscayaan dalam proses demokrasi di Indonesia. Ini dilakukan untuk membantu menunjang popularitas partai karena sebagian besar masyarakat sudah mengenal para kandidat dari kalangan selebriti tersebut.
Media massa merupakan sumber utama pesan politik yang diperhitungkan dalam penyusunan strategi politik. Dalam hal ini, peran media digital menjadi bagian terpenting dalam merancang strategi untuk merebut hati masyarakat. Untuk itu diperlukan perancangan konsep yang matang dalam pembuatan konten media digital (Nimmo, 2003: 58).