Politik menjadi bahasan yang kompleks di Indonesia, debat ketiga capres soal pertahanan dan keamanan menggugah kita untuk menjelajahi dinamika politik, persepsi publik, serta dampaknya terhadap elektabilitas para calon Presiden dan Wakil Presiden. Mungkin saja ada faktor-faktor tertentu dibalik angka tersebut yang sebenarnya dapat menambah daya tarik Prabowo di mata sebagian pemilih. Ini mencerminkan pergeseran besar dalam politik Indonesia.
Angka 11/100 secara langsung menyoroti angka yang mengejutkan terkait penilaian kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Seorang politisi dan Menteri Pertahanan yang dianggap punya pemahaman dan penguasaan terkait topik yang menjadi urusan sehari-harinya. Namun, ia mendapat penilaian yang secara umum dianggap sebagai angka yang rendah sehingga memunculkan kontroversi dan mengundang beragam tanggapan.
Kontroversi penilaian kinerja Menteri Pertahanan
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengajukan sebuah pertanyaan kepada calon presiden nomor urut 03, terkait kinerja Menteri Pertahanan yang dipimpin oleh calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Menjawab pertanyaan tersebut, Ganjar memberikan nilai 5 kepada Prabowo. Akan tetapi, Anies menyanggah dan seolah keberatan, ia menganggap nilai yang diberikan Ganjar terlalu besar.
Ganjar mengajukan pertanyaan yang sama kepada Anies, kemudian Anies memberikan penilaian, yaitu 11 dari 100. Jawaban tersebut sontak membuat peserta debat terkejut dan kemudian heboh, penilaian tersebut mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kinerja Prabowo. Ini bisa diasumsikan sebagai taktik atau strategi dari calon Presiden nomor urut 01 untuk menjatuhkan pasangan calon nomor urut 02.
Kontroversi pun muncul karena penilaian ini menjadi bahan perdebatan di tengah-tengah masyarakat, terutama setelah forum debat capres. Sebagian mendukung penilaian tersebut sebagai cerminan kinerja yang kurang, sementara yang lain meragukan objektivitasnya dan menganggap itu sebagai upaya untuk merendahkan Prabowo. Terlebih, pertanyaannya selalu dikaitkan dengan etika dan menyinggung pasangan calon 02, karena dianggap emosional.
Respons masyarakat terhadap permasalahan penilaian "11/100"
Masyarakat memberikan respons yang cepat terkait hal ini, terlebih di era media sosial, informasi dapat dengan cepat menyebar dan mendapat perhatian publik. Pendukung Prabowo membuat video yang mengutip momen-momen debat dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penilaian dari Anies. Mereka merasa bahwa Prabowo telah memberikan kontribusi yang cukup baik selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Menariknya, penilaian rendah terhadap Prabowo malah mengubah pandangan beberapa individu yang sebelumnya bukan pendukung pasangan calon 02. Mereka menjadi simpatik terhadap Prabowo, terutama setelah melihat reaksi wajahnya dalam cuplikan video saat mendengar ucapan dari Anies Baswedan. Sebagian masyarakat terlihat terharu, bahkan sampai menangis saat menonton video-video tersebut yang menampilkan momen-momen dramatis dari debat ketiga.
Meskipun diberikan nilai yang rendah, ironisnya hal ini justru memberikan kesempatan kepada pasangan calon 02 untuk mendapatkan lebih banyak dukungan. Reaksi publik yang kuat dan emosional telah mempengaruhi beberapa orang untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada Prabowo. Hal ini secara tidak langsung, dapat meningkatkan elektabilitas paslon 02.