Lihat ke Halaman Asli

Tiba di Padang, AHY Langsung Temui Mahasiswa Baru Universitas Bung Hatta

Diperbarui: 26 September 2017   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padang: Senin (25/9) tepat pukul 08.05 pagi, Agus Harimurti Yuhoyono (AHY) tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat. Kedatangan perdana Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute ke Padang ini disambut hangat Bupati Padang Pariaman Ali Mughni dan Rektor Universitas Bung Hatta (UBH) Prof. Dr. Azwar Ananda. Dari bandara, AHY langsung menuju UBH untuk menemui para mahasiswa baru yang menunggunya untuk kuliah umum.

Cuaca cerah menemani perjalanan AHY menuju UBH. Sepanjang perjalanan, mata disejukkan dengan pemandangan hamparan sawah hijau yang membentang luas di sekitar wilayah kampus, berpadu dengan deretan rumah khas tradisional Minang. Ketika turun dari mobil, terdengar teriakan melengking, "ciaaaaaa .... ." Rupanya teriakan tersebut adalah pertanda dimulainya Tari Gelombang untuk menyambut AHY.

Di hadapan mahasiswa-mahasiswi baru UBH angkatan 2017, AHY memberikan kuliah umum dengan tema "Generasi Muda Minangkabau Menjemput Indonesia Emas 2045".

AHY menyampaikan bahwa di abad 21 bukan hanya era generasinya yang berbeda, tetapi kompetisi yang ada kini melampaui batas global, terutama bagi para millenials (generasi yang lahir pada tahun 90'an) yang disuguhkan dengan segala sesuatu yang serba cepat, praktis, dan instan. "Dalam kompetisi global, pemenang kompetisi bukanlah yang paling kuat dan paling besar, tetapi mereka yang cerdas, punya kapasitas dan kemauan yang akan memenangkan kompetisi global di abad 21," jelasnya.

Salah satu fenomena yang dominan di abad 21, menurut AHY adalah maraknya penggunaan sosial media. "Sosial media seperti dua mata pisau. Dengan sosmed kita bisa mengekspresikan pemikiran kita kepada pihak mana saja, tapi jika tidak digunakan dengan baik akan menjadi propaganda yang destruktif seperti hoax atau berita palsu," AHY menerangkan.

"Kita jangan sampai menjadi budak teknologi, jangan sampai seperti robot yang kehilangan nilai manusia sehingga tidak mengapresiasi seni dan etika dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya. (fma/csa)

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline