Lihat ke Halaman Asli

Pipit yang Menghilang

Diperbarui: 17 Juni 2017   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             Ada sebuah negeri. Sebutlah namanya Orimage. Di negeri ini, kehidupan berlangsung sebagaimana mestinya. Bunga mekar, pohon berbuah, ayam bertelur, kambing melahirkan, ulat menjadi kepompong, kucing mengejar tikus, elang berputar-putar di angkasa menjaga kawasannya, tak pernah ada yang bisa mendekatinya. Lalu, apa menariknya dengan negeri ini? Tentu saja menarik. Karena, di negeri ini, semua yang hidup bisa berbicara.Tidak ada yang tau keberadaan negeri ini. Kecuali satu orang saja, yaitu aku. Maka, biarkan aku ceritakan sedikit kisah dari negeri ini.

            Kisah ini terjadi delapan tahun yang lalu. Di pagi yang ke sekian di Orimage. Terlihat seekor burung pipit terbang menari-nari di atas sana. Saking senangnya, dia bernyanyi dengan suara yang keras dan terus berputar-putar. Tiba-tiba, dia terbang meluncur ke bawah, tak lain karena melihat sahabatnya, seekor tupai bernama Tupi, sedang sarapan di salah satu dahan pohon di bawahnya.

            “Selamat pagi Tupi!”, sapa pipit tersebut dengan riang.

            “Selamat pagi Pipo”, jawab Tupi.

            “Bukankah ini pagi yang indah sobat?”

            “Kurasa begitu”

            “Tentu saja. Lihatlah, matahari terlihat cerah, langit berwarna biru, daun masih berwarna hijau, dan angin sepoi-sepoi menggelitik sayapku! Indah sekali bukan?!”, celoteh Pipo.

            “Kau terlihat bahagia sekali Pipo, apakah terjadi sesuatu?”, tanya Tupi.

            “Hahahaha, tentu saja aku bahagia. Hari ini, untuk pertama kalinya aku akan mencari makanan untuk anak-anakku”

            “Maksudmu, mereka...?”

            “Ya, semalam anak-anakku telah menetas, dua ekor jantan dan satu ekor betina. Ketiganya menetas dengan selamat. Sekarang istriku sedang menjaga mereka.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline