Lihat ke Halaman Asli

Ira

Siti Humaira

Kekurangan Guru Mengaji, Masjid BPI Ngaliyan Minta Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Bantu

Diperbarui: 17 November 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo melaksanakan program pengabdian di domisili masing-masing untuk mencegah kerumunan dan pendirian posko.

Empat orang anggota kelompok 37 KKN RDR UIN Walisongo Semarang melakukan program kerja salah satunya di Masjid BPI Ngaliyan. Kegiatan mengajar ngaji berlangsung mulai tanggal 7 Oktober 2021 di teras samping masjid BPI Ngaliyan.

Salah satu jamaah Masjid BPI Ngaliyan (JK) mengucapkan terimakasih atas bantuan mengajar dari empat orang anggota kelompok 37 KKN RDR UIN Walisongo tersebut.

Menurut JK, adanya empat orang anggota kelompok 37 KKN RDR UIN Walisongo melakukan pengabdian di Masjid BPI meringankan tugas ustadz yang biasanya mengajar ngaji seorang diri.

Sehingga, anak-anak yang mengaji lebih cepat selesai karena batas waktu mengaji sampai adzan isya' berkumandang.

" Saya terima kasih banyak karena mbak-mbak sudah membantu mengajar mengaji anak-anak disini sekalian membantu ustadz disini karena beliau mengajar sendirian." Ujar JK pada saat ditemui di halaman masjid BPI Ngaliyan,Semarang.

Selain itu, ayah salah satu murid mengaji itu pun mengatakan bahwa jika ada waktu luang datanglah ke Masjid untuk membantu ustadz mengajar ngaji.

" Kalau ada waktu luang, tidak ada tugas kuliah datanglah kesini membantu mengajar ngaji. Disini mengajar ngaji setiap hari Senin sampai Jumat kalau Sabtu disini belajar shalat dan bacaannya"

(Rep.Ari/Editor:Siti Humaira)

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline