Lihat ke Halaman Asli

Dampak dari Ketidaksetaraan Gender terhadap Pola Pikir dan Tumbuh Kembang Generasi Z

Diperbarui: 4 Maret 2024   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak dari ketidaksetaraan gender terhadap pola pikir dan tumbuh kembang generasi Z

Generasi Z lahir antara tahun 1997 dan 2012, hidup di zaman digital dengan akses informasi yang mudah. Tapi, meskipun teknologi maju, mereka masih dihadapkan dengan masalah ketidaksetaraan gender. Hal ini bisa memengaruhi tumbuh kembang dan cara berpikir mereka.
Beberapa contohnya:

1. Stereotip Gender

 Generasi Z masih terikat dengan stereotip gender yang kaku, seperti perempuan yang lemah dan laki-laki yang harus jadi pemimpin. Hal ini bisa membatasi pilihan dan peluang mereka dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Contohnya, perempuan mungkin didorong untuk memilih jurusan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) yang lebih sedikit didominasi perempuan, dan laki-laki mungkin didorong untuk tidak menunjukkan emosi.

2. Kesenjangan Gender

 Kesenjangan gender masih terjadi di berbagai bidang, seperti gaji, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini bisa membuat Generasi Z merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kesempatan yang sama. Contohnya, perempuan masih mendapatkan gaji lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama, dan perempuan lebih berisiko putus sekolah karena pernikahan dini.

3. Ketidakadilan Gender

Generasi Z sering kali menjadi korban ketidakadilan gender, seperti pelecehan seksual, diskriminasi, dan kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini bisa menyebabkan trauma dan memengaruhi kesehatan mental mereka. Contohnya, perempuan dan LGBTQ+ lebih berisiko mengalami pelecehan seksual, dan perempuan lebih berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

4. Pola Pikir

Ketidaksetaraan gender dapat memengaruhi pola pikir Generasi Z tentang peran gender, seksualitas, dan hubungan. Hal ini bisa menyebabkan rasa tidak percaya diri, rendah diri, dan pesimis terhadap masa depan. Contohnya, perempuan mungkin merasa tidak mampu menjadi pemimpin, dan laki-laki mungkin merasa tidak boleh menunjukkan kelemahan.

Ketidaksetaraan gender dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada Generasi Z, seperti:
1. Penurunan kepercayaan diri dan harga diri
2. Depresi dan kecemasan
3. Kesulitan dalam menjalin hubungan
4. Prestasi akademis yang rendah
5. Kesulitan dalam mencari pekerjaan
6. Apa yang bisa dilakukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline