Lihat ke Halaman Asli

Siti Hanina Nur Syahidah

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mengupas Sejarah Pemandian Belerang Kimas Tanjung Kragilan

Diperbarui: 15 Desember 2023   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Desa Setempat menyebutnya kawah belerang, awal mulanya hanya berupa sawah biasa  berbentuk kumbangan lumpur yang mendidih. Namun karena terus menerus menyemburkan belerang maka warga setempat berinisiatif untuk memagarinya dengan tembok.

Konon sejarah pemandian belerang ini dikenal dengan nama "Kimas Tanjung" yang berada di desa Pematang Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Banten. Pemandian belerang Kimas Tanjung sudah ada sejak Zaman Penjajahan Belanda. Nama Kimas Tanjung digunakan untuk nama Pemandian Belerang yang dimana terdapat sejarah yaitu didekat pemandian belerang tersebut terdapat makam Keramat Kimas Tanjung.

Pemandian Belerang Kimas Tanjung Desa Pematang ini dipercayai oleh beberapa sebagian masyarakat bisa mengobati berbagai penyakit kulit seperti panu,eksim,kudis, dan penyakit lainnya. Pemandian air belerang ini tidak pernah kekeringan walaupun musim kemarau, sehingga ada beberapa dokter yang menyarankan pasiennya untuk  berobat di air belerang.

Pemandian Belerang ini awalnya dikelola oleh empat orang secara turun temurun dari zaman penjajahan Hindia Belanda hingga masih berkembang pada saat ini. Belerang Kimas Tanjung juga dijadikan tempat pemandian wisata bagi masyarakat yang mempunyai keluhan pada tubuh terutama pada kulit. Biasanya Masyarakat menggunakan air tersebut untuk mandi serta berendam pada umumnya. Lokasi pemandian berada di sebelah kiri gang Desa Pematang dan terus masuk ke area persawahan hijau dan asri yang berjarak sekitar 100 meter dari perkampungan. Untuk tiket masuk dan menikmati khasiat air Pemandian Belerang Kimas Tanjung dapat membayar tiket sebesar Rp. 10.000 dan biaya parkir sebesar Rp. 3000.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline