Lihat ke Halaman Asli

Siti Fatkhur

Seorang wanita independen

Pentingnya Dukungan Suami Bagi Ibu yang Mengalami Post Partum Blues

Diperbarui: 5 Februari 2021   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh : Siti Fatkhurrohmah, S. Psi, Psikolog

Salah satu tujuan dalam perkawinan adalah membentuk keluarga yang di dalamnya terikat suatu komitmen seumur hidup dalam memberikan kenyamanan dan cinta kasih bagi pasangan serta anak-anak. 

Langkah awal dalam membentuk sebuah keluarga kecil adalah dengan memiliki penerus atau buah hati. Memiliki keturunan merupakan suatu kebanggaan tersendiri dalam sebuah pernikahan karena dengan memiliki keturunan akan menjadikan penerus generasi dari keluarga tersebut. 

Untuk dapat disebut sebagai orangtua, harus melewati beberapa tahapan, diantaranya hamil dan melahirkan dimana didalamnya terdapat beberapa proses yang harus dilalui oleh seorang perempuan dalam merasakan fase kehamilan sampai saatnya melahirkan seorang bayi kedunia.

Melahirkan merupakan suatu proses alami yang dialami oleh seorang wanita. Perubahan-perubahan fisik, psikis, dan spiritual terjadi ketika melewati masa ini. Setiap ibu yang mengalami kehamilan mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda, Ada yang melewatinya dengan santai, menyenangkan dan penuh dengan kebahagiaan sampai akhirnya bayi lahir. 

Namun ada juga seorang wanita yang mengalami kesulitan fisik maupun psikis dari mulai awal kehamilan sampai proses kelahirannya atau kehamilan ini mengalami kesulitan di awal kehamilannya namun setelah beberapa bulan fase ini bisa dilalui dengan baik dan mempunyai kesiapan mental sampai saatnya bayi dilahirkan.

Wanita hamil harus memiliki kondisi psikologis yang stabil agar mempermudah proses persalinan. Sebaliknya kondisi yang tidak stabil akan mempengaruhi pada perasaan stress, cemas, hingga depresi pada saat akan dan setelah melahirkan.

Keadaan gelisah, sedih, stress yang dialami oleh ibu setelah melahirkan disebut baby blues syndrome. Menurut Dahro (dalam Dila 2017), post partum blues adalah perubahan emosi yang terjadi seperti mengalami kesedihan atau kemurungan, mudah cemas tanpa sebab, menangis tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, sensitif atau mudah tersinggung, serta merasa kurang menyayangi bayinya. 

Perasaan-perasaan ini biasanya muncul sementara waktu, yaitu sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi. Wanita yang mengalami stress pasca melahirkan berisiko lebih tinggi terkena depresi di masa mendatang. Oleh karena itu, dukungan suami berperan penting dalam meminimalisir baby blues syndrome pada ibu.

Dukungan suami menurut Sarason (Kumalasari & Ahyani dalam Fitriani 2019) yaitu keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai, menyayangi dalam hal ini adalah suami. Selain itu dukungan moral dari teman-teman juga mempercepat pemulihan rasa sakit dan baby blues.

Menurut House, ada empat aspek-aspek dukungan suami yaitu berupa :

  • Dukungan emosional. Salah satu yang dapat mempengaruhi psikis ibu adalah dukungan emosional dari suami dan keluarga. Dukungan ini meliputi ungkapa perhatian, rasa empati, dan kepedulian terhadap ibu dengan cara memahami dan mendengarkan keluhannya.
  • Dukungan penghargaan. Dukungan ini diberikan dengan memberikan dorongan, persetujuan, gagasan dan ungkapan secara positif pada ibu sehingga memiliki perasaan berharga dan percaya diri. Suami diharapkan mampu memberikan dorongan-dorongan positif agar istri merasa percaya diri dan menumbuhkan kenyamanan.
  • Dukungan instrumental. Dorongan ini merupakan bantuan yang dilakukan secara langsung, entah berupa materi atau pelayanan seperti bantuan untuk perlengkapan bayi dan bantuan dalam memegang kendali rumah tangga pasca persalinan. Suami sebagai partner rumah tangga diharuskan mampu memberi dukungan instrumental kepada istri sehingga membantu istri menjalankan tugas rumah tangga dengan nyaman.
  • Dukungan informasi. Dukungan ini dapat berupa motivasi, umpan balik, nasehat, dan saran kepada ibu. Adanya dukungan informasi mempermudah ibu untuk memahami situasi dan mencari penyelesaian masalah dan tindakan yang akan diambil.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline