Lihat ke Halaman Asli

Siti Fatimah

salambusiti.com

Habis Jutaan untuk Self Reward? Kenapa Tidak?

Diperbarui: 15 Juni 2021   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Setiap bulan saya selalu menyisihkan uang untuk self reward ke diri saya sendiri. Bukan ke salon, bukan ke makanan, atau berupa benda. Tapi berupa gaji. Menggaji Asisten Rumah Tangga.

Iya, benar. Melihatnya ada tiap sebulan penuh adalah kebahagiaan bagi saya. Dengan menggaji Asisten Rumah Tangga tepat waktu dan memastikan dia lanjut kerja, adalah self reward. Karena bulan berikutnya, itu berarti banyak kegiatan saya terbantu dengan kehadirannya. Dari mulai membantu saya memasak, mengurus keperluan rumah, membersihkan rumah, dan membantu menjaga anak-anak.

Siapa yang tak damai rasanya saat pulang kerja melihat rumah dalam keadaan bersih dan wangi? Siapa yang tak senang kalau bisa bereksperimen di dapur dan dibantu potong-kupas-olah-cuci untuk menu baru?

Sebelum saya memiliki Asisten Rumah Tangga, saya keteteran mengurus pekerjaan sekaligus menjadi Ibu Rumah Tangga. Tekad saya waktu itu, saya harus kerja biar bisa menerima Asisten Rumah Tangga dan mempertahankannya tiap bulan. Saya termotivasi karena keberadaannya. Jadi self reward saya adalah, menggaji Asisten Rumah Tangga dan mempertahankannya bekerja. Cuman itu.

Pun, keberadaan mereka yang bisa dipercaya adalah hal yang paling mahal. Ketika saya harus bersosialisasi, saya tenang dengan keadaan rumah. Inner peace saya terjaga dengan keberadaan mereka. Saya tak terlalu stress yang kemudian berdampak pada wajah yang glowing karena bisa nyalon. 

Saya tak terlalu berkerut karena bisa melepas penat dengan tenang di kedai kopi bersama kawan-kawan. Dan saat dirumah, saya adalah Ibu seutuhnya untuk anak-anak. 

Banyak hal yang bisa saya lakukan dalam membersamai tumbuh kembang anak. Waktu saya tidak cukup tersita untuk mengurus benda rumah tangga saja. Merekalah self reward saya yang sebenarnya. Jadi setiap bulan, saya mengeluarkan uang bukan dilihat dari gajinya. Tapi dari kebahagiaan saya sendiri dengan adanya mereka.

Karena mereka, saya bisa menjalankan dua peran sekaligus dalam satu waktu, dan masih bisa menjalani kegaitan keagamaan dan hobi. Terima kasih, self reward-ku. Terima Kasih, kalian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline