Lihat ke Halaman Asli

SITI FATIMAH

Saya mahasiswa S1 Geografi, Universitas Lambung Mangkurat

Analisis Location Quotient dan Shift-Share: Studi Kasus di Kabupaten Kotabaru tahun 2021

Diperbarui: 3 November 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Data BPS, olah data, 2024

Kabupaten Kotabaru, dengan segala keindahan alam dan potensi sumber daya alam yang melimpah, menjadi wilayah yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai potensi ekonomi di daerah ini adalah melalui Analisis Location Quotient (LQ) dan Shift-Share. Penelitian yang dilakukan pada data dasar tahun 2021 ini bertujuan untuk memahami sektor-sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Kotabaru, serta bagaimana peran sektor tersebut dalam mendukung perekonomian lokal.

Mengapa Location Quotient (LQ) dan Shift-Share?

Location Quotient (LQ) adalah metode analisis yang membantu mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan di suatu daerah. Dengan menghitung LQ, kita dapat melihat sektor mana yang lebih dominan di Kotabaru dibandingkan dengan wilayah lain di skala yang lebih luas, seperti provinsi atau nasional. Jika nilai LQ di atas 1, ini menunjukkan bahwa sektor tersebut kuat di Kabupaten Kotabaru, dan bisa menjadi sektor unggulan yang potensial untuk dikembangkan.

Di sisi lain, metode Shift-Share berguna untuk menganalisis pergeseran struktur ekonomi. Melalui analisis ini, kita dapat memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan suatu sektor, baik itu karena pengaruh dari perekonomian nasional, daya saing sektor, atau efek spesifik wilayah. Dengan menggabungkan kedua metode ini, hasilnya akan memberikan pandangan komprehensif tentang sektor-sektor mana saja yang potensial dan bagaimana mereka berkembang dari waktu ke waktu.

Temuan Utama di Kabupaten Kotabaru

Sumber: Data BPS, Olah Data, 2024

Sumber: Data BPS, Olah Data, 2024

Temuan utama dari grafik potensi wilayah di Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut:

  • Ketimpangan Distribusi Potensi Sektor: Wilayah di Kabupaten Kotabaru masih didominasi oleh kecamatan yang masuk dalam kategori Tertinggal di ketiga sektor utama (pertanian, perkebunan, dan perikanan). Jumlah kecamatan yang masuk kategori Tertinggal sangat signifikan dibandingkan dengan kategori lainnya, seperti Unggulan dan Andalan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah memiliki tingkat produktivitas atau potensi yang rendah dan memerlukan perhatian lebih lanjut untuk pengembangan.
  • Potensi Pertanian yang Minim pada Kategori Unggulan dan Andalan: Sektor pertanian di Kabupaten Kotabaru memiliki sedikit kecamatan yang masuk dalam kategori Unggulan dan Andalan. Ini mengindikasikan adanya keterbatasan dalam hal kualitas lahan, akses ke teknologi, atau dukungan infrastruktur yang mungkin berpengaruh pada rendahnya hasil produksi di sektor pertanian.
  • Perkebunan sebagai Sektor Prospektif: Sektor perkebunan memiliki sejumlah kecamatan yang masuk dalam kategori Prospektif. Hal ini menunjukkan potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut dengan adanya dukungan yang tepat, seperti perbaikan teknik budi daya atau bantuan akses pasar. Meskipun demikian, masih banyak kecamatan yang berada di kategori Tertinggal, menunjukkan bahwa sektor ini memerlukan dorongan signifikan untuk meningkatkan produktivitas.
  • Potensi Perikanan Terkonsentrasi pada Kategori Tertinggal: Sektor perikanan di Kabupaten Kotabaru juga menunjukkan pola serupa, dengan sebagian besar kecamatan berada di kategori Tertinggal dan hanya sedikit yang masuk kategori Unggulan dan Andalan. Potensi perikanan yang ada belum dimanfaatkan secara optimal, yang mungkin disebabkan oleh terbatasnya teknologi perikanan atau minimnya fasilitas pengolahan hasil laut.
  • Perlu Peningkatan Akses dan Infrastruktur: Secara keseluruhan, distribusi kategori wilayah dalam ketiga sektor menunjukkan perlunya peningkatan akses infrastruktur, teknologi, dan kebijakan yang mendukung pengembangan wilayah-wilayah tertinggal di Kabupaten Kotabaru. Intervensi di bidang-bidang ini dapat membantu meningkatkan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan serta meratakan potensi antarwilayah.

Kesimpulannya, temuan-temuan dari grafik potensi wilayah ini menekankan pentingnya upaya pengembangan yang lebih intensif, terutama di wilayah-wilayah yang berada di kategori Tertinggal, agar Kabupaten Kotabaru bisa memaksimalkan potensi sumber dayanya.

Manfaat Bagi Pengembangan Ekonomi Daerah

Penelitian ini memberikan manfaat besar bagi pengambilan kebijakan di Kabupaten Kotabaru. Dengan mengetahui sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan, pemerintah daerah dapat lebih fokus dalam menyusun strategi pembangunan. Kebijakan yang didukung dengan data seperti ini dapat meningkatkan efektivitas investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya diversifikasi ekonomi di Kotabaru. Dengan memperkuat sektor-sektor unggulan sambil mendorong perkembangan sektor lain, Kabupaten Kotabaru dapat memiliki struktur ekonomi yang lebih seimbang dan tangguh menghadapi perubahan global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline