Lihat ke Halaman Asli

Siti Fatimah

Mahasiswa

Menjadi bahu tanpa nama

Diperbarui: 19 Januari 2025   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau bersandar saat luka membara,
menangis lirih tanpa suara,
aku diam, tak banyak bicara,
hanya bahu tanpa aksara.

Air matamu jatuh perlahan,
mengalir sunyi tanpa tujuan,
aku tetap dalam kesabaran,
meski tak kau sebut dalam ingatan.

Saat hatimu kembali cerah,
kau pergi tanpa gelisah,
aku tinggal dengan lelah,
tanpa jejak, tanpa madah.

Bila kelak kau merindu reda,
ingat ada yang pernah setia,
meski hanya sebatas sandaran saja,
tanpa nama, tanpa cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline