Lihat ke Halaman Asli

SITI FATIMAH

Pemula yang mau belajar

Bisnis Jamu di Masa Pandemi, Sehat, Alami dan Menguntungkan

Diperbarui: 29 September 2021   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dimasa Pandemi Covid 19 ini masyarakat menjadi semakin inovatif dalam mencari bahan untuk menambah kesehatan tubuh. Jamu menjadi alternatif alami yang digemari masyarakat untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Jamu adalah dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang, daun-daunan, kulit batang, dan buah. Namun permasalahan yang muncul adalah saat ini jamu cair tidak dapat bertahan lama sehingga berdampak pada kerugian pada produsen jamu.

Mahasiswa KKN Univet Bantara Sukoharjo yang bertempat di padukuhan Dengok Lor, Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul mengadakan kegiatan pelatihan  Pengolahan Jamu dengan Serbuk kepada kelompok jamu Sekar Arum (16 September 2021). Pengolahan jamu serbuk ini menghadirkan narasumber Ibu Sri Wahyuni, pemilik  Toko Herbal Yuniari yang beralamat di Desa Siraman, Kecamatan Wonosari. Kegiatan ini diadakan di rumah Dukuh Dengok Lor dan meliputi  sosialisasi jamu, perkenalan dan praktik langsung pembuatan jamu dengan teknik serbuk. adapun langkah pembuatan jamu serbuk antara lain bahan jamu (berupa rimpang ) dicuci bersih  tanpa dikupas,kemudian diparut dan ditambahkan air secukupnya ,kemudian air perasan kunyit/rimpang di masak pada wajan bersih dan ditambahkan asam jawa serta gula pasir. Setelah adonan jamu mulai lengket,segera di angkat dan di bolak balik menggunakan spatula sampai adonan menjadi kering dan berbentuk serbuk, tunggu serbuk menjadi dingin dan masukkan ke dalam kemasan plastik jamu.

Jamu dengan serbuk lebih awet dan dapat didistribusikan lebih baik, harapannya jamu dari produk Sekar Arum ini dapat menambah pemasukkan ibu rumah tangga dan menjadi salah satu icon oleh-oleh jamu khas dari padukuhan Dengok Lor




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline