Ku tapaki jalan nan penuh pasir kasar
Menggores luka di setiap celah jari kaki
Terus menyusuri jalan meski darah keluar
Bagai di tusuk sebilah belati...
Kanan kiri pun menyambut hari yang dinanti
Seakan haus validasi
Satu kata yang ingin di bawa mati
Hanya keinginan tuk terbebas dari duri...
Tatap para elang pada kain legenda
Yang terpaut pada tiang kokoh baja