Di hadapan cermin, retak terbaca,
Potongan bayang tak utuh sedia,
Wajah yang pudar, senyum merekah,
Namun jiwa menangis, menanti reda.
Setiap pecahan bercerita sendu,
Jejak kenangan di garis tak tentu,
Rapuh menyimpan, tak tahu bertumpu.
Cermin terpecah, memantul luka,
Mengintip rahasia di balik senja,
Hidup melangkah meski tanpa arah,
Merangkai serpih menjadi anugerah.
Hingga cahaya perlahan mendekat,
Mengisi celah yang dulu terpecah,
Cermin kehidupan kini memahat,
Luka menjadi indah dalam sejarah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI