Di malam yang sunyi, hati pun luruh,
Menyimpan luka, terselip jauh,
Bergetar jiwa, bagai daun jatuh,
Rapuh di badai, mencari sembuh.
Langkah tertatih, terjal dan keruh,
Mimpi merintih, harapan teduh,
Dalam gelap, cahaya pun redup,
Rapuh menyeru, tanpa peneduh.
Namun di celah, ada yang menyusup,
Bisik lembut, hangat menggenggam tubuh,
Rapuh perlahan mengurai seluruh,
Membuka pintu pada kasih yang utuh.
Hingga pagi menyapa, pelangi penuh,
Rapuh lenyap di peluk yang tak runtuh,
Meski sempat karam di dasar lembuh,
Kembali teguh, melangkah bersungguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H