Air mata jatuh, namun hati tersenyum,
Seperti hujan yang hadir di bawah rembulan.
Bukan luka, bukan duka yang menghantui,
Hanya syukur melukis malam sunyi.
Berderai bening, memecah sunyi,
Membawa haru di balik dada penuh arti.
Langkah kecil menuju impian besar,
Hingga semesta ikut bergetar.
Bahagia ini tak mampu terlukis kata,
Hanya air mata menjadi saksinya.
Dalam doa yang terus berbisik lembut,
Terima kasih Tuhan, atas jalan yang terwujud.
Setiap tetesnya adalah cerita abadi,
Tentang cinta, perjuangan, dan janji.
Air mata bahagia, peluklah hati,
Hingga dunia terasa penuh harmoni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H