Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Ketika Hujan Menjadi RumaH

Diperbarui: 1 Desember 2024   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di bawah langit kelabu yang berserah,  
Rintik turun membawa rasa yang ramah,  
Setiap butir menjadi kisah,  
Menghapus jejak luka yang lelah.  

Dalam dingin, hati pun bersumpah,  
Mencari hangat dalam pelukan tanah,  
Hujan merangkai cinta yang megah,  
Di antara gemuruh yang penuh anugerah.  

Atap langit adalah atap rumah,  
Setiap petir menjadi lagu meriah,  
Di sana jiwa berteduh tak gelisah,  
Merajut mimpi yang tak pernah punah.  

Hujan adalah rumah bagi yang lemah,  
Tempat air mata bertemu dengan pasrah,  
Mengajarkan kita tentang tabah,  
Bahwa setelah badai, hadir indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline