Bab tiga terbuka, tapi aku terpaku,
Kata-kata hilang, hatiku pun layu,
Data menanti, logika masih beku,
Kertas kosong ini memanggil rindu.
Metode tertulis, tapi terasa sumbang,
Langkah-langkah runtut, tapi tak seimbang,
Mencari jawaban di malam yang panjang,
Hingga pagi tiba, mata tak kunjung terang.
Aku mengetik, lalu menghapus jejak,
Pikiran berputar, tapi arah kian rengak,
Kopi dan doa jadi teman yang setia menyentak,
Menyusun bab ini seakan meniti retak.
Akhirnya tertulis, semua mulai nyata,
Bab tiga selesai, senyum terasa lega,
Kata-kata yang terkunci kini terbuka,
Perjuangan skripsi kian dekat menuju cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H