Sesat di jalan, langkahku bimbang,
tertatih hati, rindu pulang,
di antara gelap, tiada terang,
hanya sepi, semakin meradang.
Terlupa arah, tersesat jauh,
terbawa angan, lelah bersauh,
angin berhembus, dingin menyentuh,
sendiri diri, rasa pun runtuh.
Berharap sinar datang menjelang,
menerangi jiwa yang gersang,
meski tersesat, hati tetap tenang,
menunggu pagi, menghapus bayang.
Semoga langkah temukan arah,
meski berduri, tak gentar pasrah,
karena jalan pulang masih indah,
hanya waktu yang kan membawa cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H