Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Langit yang Menangis Diam Diam

Diperbarui: 23 Oktober 2024   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik awan kelabu, langit bergetar,  
Mengalirkan air mata yang tak terucap,  
Setiap tetes hujan adalah rindu yang samar,  
Menghapus jejak luka, meski tak terlihat kabut.

Cahaya rembulan tenggelam dalam kesedihan,  
Mengintip dari balik tirai malam yang kelam,  
Menggenggam harapan dalam hening yang dalam,  
Menyampaikan cerita dari hati yang terperangkap.

Angin berbisik lembut, membawa pesan sunyi,  
Seperti detak jantung yang merindukan cahaya,  
Dalam sepi, langit menyimpan rahasia abadi,  
Menangis diam-diam, menunggu asa kembali.

Namun di setiap air mata, ada pelangi tersembunyi,  
Bersinar di antara kesedihan yang tak berujung,  
Memberi harapan bahwa cinta kan kembali,  
Dan langit pun akan tersenyum dalam pelukan pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline