Sepi mengendap di sudut hati,
Seperti kabut yang perlahan turun,
Mengisi ruang yang dulu kau tempati,
Dengan bisu yang tak pernah berpantun.
Dalam diam, aku meraba rindu,
Namun jejakmu telah hilang entah ke mana,
Seakan angin membawa pergi semua,
Tinggallah aku, tenggelam di dalamnya.
Waktu berjalan, tapi tak meredakan,
Sepi yang makin erat memeluk jiwa,
Setiap detik hanya menambah luka,
Yang tersisa dari cinta yang pernah ada.
Di sudut hati, sepi terus mengendap,
Tak bersuara, namun terasa nyata,
Dan aku hanya bisa memeluk sunyi,
Sambil berharap rasa ini akhirnya sirna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H