Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Menyemai Harapan di Ladang Hati

Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ladang hati yang luas dan subur,  
Kami menabur benih-benih asa,  
Dengan tangan yang penuh cinta,  
Menyemai harapan yang tak pernah pudar.

Setiap langkah di tanah desa,  
Mengguratkan jejak pengabdian,  
Dalam sunyi dan sepi yang menyapa,  
Kami bekerja dengan ketulusan.

Benih-benih harapan kami tanam,  
Di ladang hati yang penuh kasih,  
Mengharap tumbuh dan berbuah,  
Menjadi mimpi yang terwujud nyata.

Mentari pagi menyinari langkah kami,  
Menghangatkan hati yang penuh semangat,  
Dalam setiap tetes keringat yang jatuh,  
Ada harapan yang terus menyala.

Ladang hati ini luas terbentang,  
Siap menerima setiap benih kebaikan,  
Kami merawat dengan doa dan usaha,  
Agar tumbuh subur dalam keabadian.

Hujan turun membasahi tanah,  
Menyiram benih yang mulai tumbuh,  
Dalam setiap tetes air yang jatuh,  
Tersimpan harapan yang tak pernah surut.

Di bawah langit yang biru cerah,  
Kami menyaksikan keajaiban,  
Benih harapan yang kami tanam,  
Mulai tumbuh, menjulang tinggi.

Dalam kesederhanaan hidup desa,  
Kami belajar arti kesabaran,  
Bahwa setiap usaha yang tulus,  
Akan berbuah manis pada waktunya.

Malam tiba dengan rembulan purnama,  
Menerangi ladang hati yang tenang,  
Kami duduk merenung sejenak,  
Melihat benih harapan yang mulai bersemi.

Di ladang hati yang penuh cinta,  
Kami menyemai harapan tanpa henti,  
Mengharap masa depan yang cerah,  
Bagi desa dan semua yang dicintai.

Dalam setiap detik yang berlalu,  
Kami terus merawat dengan penuh kasih,  
Menyemai harapan di ladang hati,  
Agar tumbuh menjadi mimpi yang abadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline