Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Rumput Tetangga

Diperbarui: 23 Juli 2024   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumput tetangga hijau mempesona,
Berdiri tegak di bawah sinar mentari.
Membuat hati berbisik dalam asa,
Mengapa milikku tak seindah hari?

Melihat dari jauh dengan kagum,
Rumput tetangga selalu tampak cerah.
Mengundang iri dalam hati yang diam,
Mengapa nasibku selalu tak ramah?

Namun tak tahu perjuangan di sana,
Air mata dan peluh yang tersembunyi.
Rumput tetangga tampak sempurna,
Tapi ada cerita di balik sunyi.

Mari hargai rumput di halaman sendiri,
Siram dengan cinta dan kerja keras.
Hijaunya akan tumbuh indah berseri,
Menyambut pagi dengan hati yang ikhlas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline