Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Takdir yang Terluka

Diperbarui: 15 Juli 2024   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut sunyi, takdir bersandar,  
Dengan luka yang tak kunjung reda.  
Cerita kita terukir dalam air mata,  
Cinta yang dulunya berapi, kini pudar.

Kau datang bak angin, membawa harapan,  Dengan senyummu, dunia terasa indah.  
Namun takdir menggenggam tangan kita,  Dengan belenggu rindu yang menyiksa jiwa.

Kita berjuang di tengah badai,  
Menghadapi ombak yang tak kenal henti.  
Namun, setiap pelukan terasa menjauh,  
Dalam ruang yang semakin terpisah.

Terluka oleh waktu yang tak bersahabat,  
Kita berdua berjalan di jalan sunyi.  
Satu langkah, satu harapan yang sirna,  
Dalam kesunyian, cinta ini terabaikan.

Kini, ku tinggalkan jejak di hati,  
Mengenang segala tawa dan air mata.  
Takdir yang terluka, kisah yang tak terhingga,  
Semoga kita temukan jalan, meski terpisah jarak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline