Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Waktu yang Tak Kembali

Diperbarui: 24 Juni 2024   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu berjalan tanpa suara,  
Mengiringi langkah yang tak berulang,  
Di ujung senja, kutemukan luka,  
Kenangan mengalir, hati yang bimbang.

Langit memerah, tenggelamkan kisah,  
Hari-hari indah yang pernah ada,  
Jejakmu tersisa di setiap helaan napas,  
Namun kau telah pergi, jauh entah ke mana.

Bintang bertabur di malam kelam,  
Menjadi saksi bisu segala yang hilang,  
Detik berlari, takkan pernah diam,  
Mengguratkan rindu yang semakin panjang.

Dalam sepi, kutemukan bayangmu,  
Menghantui tiap detik yang berlalu,  
Aku merindu, meski tak bertemu,  
Hanya bayangmu yang tetap membeku.

Andai waktu bisa kuhentikan,  
Kembali ke masa kau di sampingku,  
Namun waktu terus melaju, tanpa kasihan,  
Menyisakan luka yang tak pernah sembuh.

Waktu yang tak kembali,  
Adalah penjara bagi hatiku,  
Kisah kita abadi dalam memori,  
Meskipun kau tak lagi di sini, kasihku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline