Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Simbol Keabadian Mawar Putih

Diperbarui: 20 Juni 2024   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi pagi yang tenang, mawar putih merekah,
Menyapa mentari dengan lembutnya sinar.
Dalam petikannya, ia mulai menceritakan,
Perjalanan panjangnya di taman bunga dunia.

Ditaburkan bibitnya di tanah subur,
Mawar putih tumbuh dengan gemulai.
Membiarkan kelopaknya terbuka perlahan,
Menghiasi dunia dengan keanggunannya.

Mawar putih melintasi musim semi,
Menghadapi badai dan hembusan angin.
Namun tetap tegar, tak pernah luntur,
Mengajarkan tentang ketabahan dan cinta.

Ia menyaksikan keindahan di sekitarnya,
Dengan daun-daun yang hijau menghiasi batangnya.
Setiap kali mekar, menyampaikan pesan,
Bahwa keindahan ada dalam kesederhanaan.

Di malam yang sunyi, mawar putih berteduh,
Dalam pelukan embun dan gemerlap bintang.
Meratapi kepergian senja yang menyisakan,
Kenangan indah akan kehidupan yang singkat.

Mawar putih melanjutkan perjalanannya,
Menyisakan jejak di setiap hati yang terpaut.
Bukannya untuk diambil, namun untuk dihayati,
Keagungan makna di balik sebatang mawar putih.

Di ujung perjalanan, saat ia tiba kembali,
Menyatu dengan tanah tempat ia bersemayam.
Mawar putih tetap abadi dalam kenangan,
Simbol keabadian dan keindahan sejati.

Demikianlah perjalanan mawar putih,
Sebuah kisah tentang kehidupan dan kecintaan.
Mengajar kita arti dari setiap detik,
Bahwa keindahan hakiki terletak pada kebersamaan.

Mawar putih, engkau takkan pernah pudar,
Di dalam ingatan dan di hati yang terpaut.
Kisahmu akan terus hidup dalam sanubari,
Sebagai lambang cinta dan keindahan sejati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline