Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Serpihan Hati di Atas Lautan Air Mata

Diperbarui: 19 Juni 2024   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di senja muram, kelabu meraja,
Lautan air mata menghampar luas,
Serpihan hati terapung tanpa arah,
Terlantun rindu, terbawa arus gelisah.

Di ujung horizon, matahari tenggelam,
Membawa harapan pada pelukan malam,
Setiap tetes air, sebuah kisah berkelana,
Mengisahkan luka yang tak kunjung reda.

Bagaimana hati bisa begitu rapuh?
Menyerpih dalam duka yang tak terucap,
Angin malam merayap, membawa sepi,
Mengusik jiwa, menyayat mimpi.

Dalam kegelapan, gemintang menyala,
Menuntun hati yang terpecah belah,
Namun bayang-bayang masa lalu,
Tetap membayangi, tak mau berlalu.

Lautan air mata, saksi bisu,
Perjalanan cinta yang tak mengenal waktu,
Serpihan hati, tersapu ombak kesedihan,
Mencari dermaga, tempat perhentian.

Tapi di balik tiap gelombang,
Tersembunyi kekuatan yang tangguh,
Dalam serpihan hati, ada harapan,
Di atas lautan air mata, cinta tetap berju




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline