Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Jarum Jam

Diperbarui: 7 Juni 2024   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiktak jarum jam, berderap di waktu malam,
Mengiringi sunyi, diiringi kenangan silam.
Setiap detik berlalu, tak pernah lelah,
Menggenggam waktu, meski hati gundah.

Jarum kecil, jarum besar, berkeliling tiada henti,
Menganyam waktu, dalam lingkaran abadi.
Detik demi detik, menit demi menit, bergulir pasti,
Merekam kisah, dalam denyut hari.

Malam kian larut, jarum tetap setia,
Menjaga mimpi, di alam raya.
Berteman sunyi, dalam hitungan abadi,
Menjemput pagi, dengan hati berani.

Oh, jarum jam, saksi bisu perjalanan,
Mengurai waktu, tanpa keraguan.
Kau ajarkan arti, tentang ketabahan,
Dalam setiap putaran, ada harapan.

Biarlah waktu mengalir, dalam irama tak terhenti,
Menuntun langkah, menuju esok yang penuh janji.
Dalam bisikan jarum jam, ku temukan arti,
Bahwa hidup adalah perjalanan, yang harus dihayati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline