Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Jejak Langit di Mata Sang Pelaut

Diperbarui: 23 Maret 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di samudra biru yang luas berlabuh,
Jejak langit memantulkan cahaya mentari,
Sang pelaut melaut dengan hati yang terbuka,
Melangkah dengan impian yang terbentang di depannya.

Ombak bergulung dengan gemuruh yang menyentuh,
Di dalam keheningan, jiwa pelaut bertanya-tanya,
Jejak langit menjadi pemandu yang setia,
Mengarahkan langkah di lautan yang tak berujung.

Dalam kesendirian, sang pelaut mencari makna,
Di antara gemerlap bintang dan kerlip ombak,
Jejak langit memberi pengharapan yang menyala,
Menerangi gelapnya malam yang tak berkesudahan.

Di setiap fajar yang merangkak naik di ufuk,
Sang pelaut tersenyum melihat keindahan,
Jejak langit menjadi saksi bisu keajaiban alam,
Yang terpahat dalam hati yang penuh keagungan.

Hingga akhirnya, dalam pelukan laut yang lembut,
Sang pelaut kembali ke pangkuan tanah,
Jejak langit tetap menghiasi ingatan yang indah,
Sebagai kenangan perjalanan yang takkan pudar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline