Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

2 Keabadian

Diperbarui: 15 Februari 2024   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam yang sunyi, bintang berbisik,
Keabadian merona di peluk senja.
Angin peluk tubuhnya, waktu terhenti,
Dalam detik yang abadi, cinta terpatri.

Pohon tua bersaksi, masa tak terbatas,
Daunnya jatuh, namun akarnya abadi.
Seperti waktu yang tak terungkap,
Keabadian tercipta, di setiap hela napas.

Biru langit menyaksikan, cerita tak berujung,
Matahari terbenam, tetap bersinar hingga keabadian.
Cahaya merona, memeluk hati yang tulus,
Dalam puisi keabadian, cinta abadi menyatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline