Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Bercermin di Air yang Keruh

Diperbarui: 29 Januari 2024   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bercermin diair keruh
Di air keruh, cermin gelap mengambang,
Bayangan diri, buram terlihat samar.
Jejak langkah yang tercipta di permukaan,
Seolah menggambarkan perjalanan waktu.

Dalam kegelapan, ragu-ragu terpantul,
Wajah yang mencerminkan kehidupan yang berubah.
Bukan hanya cermin, tapi hati yang mencari,
Mengurai misteri di balik kabut yang menguar.

Air keruh mengajarkan tentang kesendirian,
Dan sejauh mana kita bisa melihat diri sendiri.
Apakah kita mampu memahami kegelapan itu,
Atau malah tersesat dalam labirin khayalan?

Bercermin di air keruh, melibatkan diri,
Menemukan kejelasan di tengah kekaburan.
Mungkin, di sana tersembunyi kebijaksanaan,
Yang hanya bisa diungkapkan oleh hati yang jernih.

Jangan takut jika air itu keruh dan gelap,
Karena di dalamnya terkandung pelajaran.
Bercermin bukan sekadar melihat wajah,
Tapi menyelami jiwa yang tengah mencari jati diri.

Jadi, berhentilah sejenak di tepi air keruh,
Biarkan waktu mengalir seperti sungai yang tenang.
Dalam refleksi itu, mungkin kita akan menemukan,
Arti sejati dari kehidupan yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline