Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Daun yang Berguguran

Diperbarui: 21 Januari 2024   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun yang berguguran
Di bawah sinar senja yang memudar,
Daun-daun berdansa dalam keheningan,
Merayakan perpisahan dengan dedaunan,
Mereka turun perlahan, lembut berguguran.

Warna-warna kemerahan memeluk kehampaan,
Seolah cinta yang perlahan memudar,
Tiap helai daun, kisahnya tersirat,
Dalam sepi, mereka bersatu dengan tanah.

Angin malu-malu menyapu pelan,
Memainkan tarian daun yang berguguran,
Melodi sepi terdengar dalam sunyi,
Sebuah perpisahan yang damai dan indah.

Di setiap lekuk dan urat daun yang gugur,
Terukir cerita perjalanan waktu,
Kepergian mereka bukanlah akhir,
Melainkan awal bagi kehidupan baru.

Dalam gemuruh musim gugur yang sepi,
Keberanian tersembunyi di setiap helaian,
Daun-daun berguguran, namun tak luntur,
Keabadian tercipta dalam perjalanan akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline