Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Jejak Luka

Diperbarui: 8 Januari 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di lorong waktu yang kelam,
Kisah lama terukir penuh duka,
Masa lalu membelit erat,
Pahitnya rasa tak terlupa.

Bayang-bayang silam mengejar,
Mimpi-mimpi indah terinjak duri,
Di mata air mata bercucuran,
Mengenang luka yang tak berujung.

Setiap detik, setiap hembusan nafas,
Membawa jejak luka yang tak sembuh,
Tapi dalam kepedihan itu,
Juga terselip pelajaran yang berharga.

Masa lalu yang pahit mengajarkan,
Arti dari kesabaran dan kekuatan,
Meski duka merajai setiap ruang,
Ia menjadi batu loncatan ke depan.

Hari ini mungkin terasa berat,
Namun masa lalu tak sepenuhnya sia-sia,
Sebab dari setiap luka dan pilu yang ada,
Kita belajar menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

Maka, meski pahit dan berduri,
Masa lalu adalah bagian dari diri,
Bukan untuk disesali, namun dijadikan pelajaran,
Agar di hari esok, kita lebih tegar berdiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline