Lihat ke Halaman Asli

Penyakit Tidak Menular "Black Lunk" Ancam Pekerja Batu Bara

Diperbarui: 5 Juni 2023   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Risiko kesehatan di tempat kerja seringkali diabaikan meskipun sebenarnya sangat penting. Salah satu ancaman yang sering terjadi adalah saat kita terpapar zat berbahaya, seperti debu batubara, yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang dikenal sebagai black lung atau pneumokoniosis. 

Penyakit Black Lung merupakan ancaman serius di tempat kerja, terutama bagi pekerja di industri batubara. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak, penyebab, dan langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk melindungi pekerja dari penyakit serius ini. Salah satu penyakit tidak  menular yang  mengancam di sektor Batubara yaitu Black Lung.

Black lung, atau pneumokoniosis, adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap debu batubara. Ketika debu batubara masuk ke dalam paru-paru, tubuh bereaksi dengan cara membentuk jaringan parut yang menyebabkan penurunan fungsi paru-paru. 

Gejala awal mungkin tidak terlihat, tetapi seiring waktu, penderitanya akan mengalami sesak napas, batuk kronis, kelelahan, dan bahkan kegagalan pernapasan. Penyebab utama penyakit black lung adalah paparan debu batubara di tempat kerja, terutama di tambang batubara. 

Saat batubara ditambang, debu halus terlepas ke udara dan pekerja yang terpapar secara terus-menerus dapat menghirup debu tersebut ke dalam paru-paru mereka. Pekerja yang terlibat dalam pengangkutan, penghancuran, atau pemrosesan batubara juga berisiko terkena penyakit ini jika tidak ada langkah-langkah pencegahan yang memadai.

Black lung dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan dan kehidupan pekerja yang terinfeksi. Penurunan fungsi paru-paru yang terjadi akibat penyakit ini dapat membatasi kemampuan fisik mereka dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Pada tahap lanjut, black lung dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi paru-paru berulang, kegagalan pernapasan, dan bahkan kematian. 

Selain itu, konsekuensi sosial dan ekonomi juga dapat terjadi, termasuk kesulitan dalam bekerja, kehilangan penghasilan, dan tekanan emosional yang berat. Untuk menghindari penyakit tersebut terdapat beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan, yaitu :

  • Pemantauan Lingkungan Kerja: Perusahaan harus memastikan bahwa tingkat debu batubara di tempat kerja terkendali dengan menggunakan sistem ventilasi yang baik dan perlindungan yang sesuai.
  • Pelatihan Pekerja: Pekerja harus dilatih untuk mengenali risiko paparan debu batubara dan cara yang benar untuk menggunakan peralatan pelindung diri, seperti masker debu yang efektif.
  • Kebijakan Pengendalian Debu: Perusahaan harus memiliki kebijakan yang ketat terkait pengendalian debu batubara, termasuk aturan pembersihan dan penggunaan alat-alat yang tepat untuk mengurangi paparan pekerja.
  • Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Pemeriksaan kesehatan rutin yang melibatkan tes paru-paru harus dilakukan secara teratur untuk mendeteksi dini adanya tanda-tanda penyakit black lung. Hal ini penting untuk mengidentifikasi masalah sejak dini dan memberikan perawatan yang tepat.
  • Kesadaran dan Pengawasan: Pekerja harus diberi pemahaman yang cukup tentang risiko black lung dan diberi kesempatan untuk melaporkan kondisi lingkungan kerja yang tidak aman. Pengawasan yang ketat dari pihak pengawas dan pemerintah juga diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan dan kesehatan.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline