Lihat ke Halaman Asli

Siti Endang

Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah Subang

Tantangan Era Disrupsi Terhadap Pendidikan di Jenjang Sekolah Menengah

Diperbarui: 23 Januari 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah menengah merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dalam mengadakan hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungannya, sosial budaya dan alam disekitarnya, serta dapat mengembangkan kemampuan diri yang lebih baik. 

Di era Disrupsi ini yang merupakan masa dimana inovasi dan perubahan terjadi secara masif sehingga perubahan tersebut terjadi secara fundamental dan juga dapat mengubah berbagai tatanan serta sistem untuk mencapai cara yang baru. 

Era Disrupsi pada sektor pendidikan ini dimulai pada awal pandemi muncul dan sangat berpeluang mengancam pada kualitas pendidikan. Perubahan yang terjadi pada sektor pendidikan setelah pandemi ini sangatlah menonjol dan hingga saat ini masih terus melakukan perubahan perubahan dari segi sistem dan tatanan pendidikan agar pendidikan yang ada di Indonesia ini terus maju. Untuk itu pemerintahan melakukan berbagai inovasi untuk terus memberikan pendidikan kepada peserta didik tanpa harus melakukan tatap muka dikelas. 

Perubahan pendidikan tanpa tatap muka atau sering disebut dengan online atau daring ini tidak sepenuhnya berjalan dengan mulus dan harus menghadapi berbagai tantangan, diantaranya: 

1. Kurikulum

Dimana pada kurikulum ini yang merupakan pegangan kegiatan belajar peserta didik disekolah. Melalui kurikulum ini kita dituntut untuk menyiapkan anak anak supaya bisa mempunyai pemikiran antisipatif, analisis, kreatif dalam memecahkan suatu masalah, kritis, berinovasi serta memiliki karakter yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. 

2. Pembelajaran

Tantangan kedua yaitu pembelajaran. Dimana apabila guru masih menyampaikan materi yang ada dibuku maka tidak jauh berbeda dengan yang ada di internet, sehingga para peserta didik ini dapat membaca materi atau mencari informasi sendiri yang mereka inginkan dan tanpa bantuan dari gurunya. Untuk itu guru atau pendidik dituntut untuk terus inovatif dalam menyampaikan materinya serta mengajak peserta didik untuk lebih aktif dalam melakukan pembelajaran. 

3. Asesmen 

Tantangan ketiga yaitu asesmen. Asesmen yang baik ialah yang bener bener dapat menunjukkan kemajuan serta perkembangan peserta didik dengan jujur. Dalam hal ini untuk mengetahui keberhasilan sistem belajar maka pendidik atau guru harus menyiapkan tugas atau asesmen kepada peserta didik nya. 

Jadi, era Disrupsi pada pendidikan sekolah menengah ini tidak selalu berjalan dengan mulus dan juga harus melewati segala tantangan yang terjadi saat ini seperti perubahan pada kurikulum, pembelajaran dan asesmen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline