Lihat ke Halaman Asli

Wabah Coronavirus dan Inisiatif Masyarakat

Diperbarui: 25 April 2020   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wabah covid 19 atau yang biasa disebut coronavirus adalah penyakit yang menular yang di sebabkan oleh sindrom pernapasan. Setelah mengepung negara asia dan eropa, pada tanggal 02 maret 2020 akhirnya menyerang Indonesia. Yang awal nya terpapar positif 2 orang, yang langsung di umumkan oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Di istana merdeka, Jakarta. Hingga saat ini yang terpapar positif lebih dari 8.000 orang. Hal ini menjadi ancaman yang serius bagi seluruh dunia. Tidak hanya kesehatan bahkan aspek perekonomian pun mengalami dampak nya.

Dimulai pada awal maret 2020 pemerintah memberlakukan work from home dan study from home. Kebijakan ini untuk mengurangi penyebaran virus covid 19. Banyak sektor perekonomian yang di harus kan untuk di tutup, terutama sektor pariwisata dan perhotelan. Bahkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan banyak pula karyawan yang di berhentikan, hal itu sangat berdampak pada perekonomian masyarakat.

Di sisi lain. Saat ini masyarakat mengalami kenaikan dalam mengunakan media sosial. Bahkan alternatif yang digunakan masyarakat adalah belanja via online. Memesan makanan menggunaka jasa antar GRABFOOD atau GOFOOD.
Ada beberapa inisiatif masyarakat yang di lakukan, di antaranya:

1. Sosial distancing (menjaga jarak)
Masyarakat saat ini melakukan sosial distancing serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi untuk memberhentikan atau memperlambat penyebaran virus.  Bahkan pada saat ini masyarakat hanya boleh keluar apabila ada keperluan yang mendesak atau membeli kebutuhan. Dengan himbauan memakai masker apabila ketempat umum dan tetap menjaga jarak.

2. Untuk tidak melakukan panic buying
Salah satu yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian barang secara berlebihan. Ada pula tips untuk membeli barang secara rasional,  smart buying atau cerdas dalam berbelanja yaitu dengan memberi barang yang di butuhkan dalam jumlah yang cukup untuk satu keluarga selama waktu tertentu, tentunya sesuai dengan kemampuan. Masyarakat pun harus memilih waktu yang tepat untuk berbelanja misalnya pada waktu yang seseorang tidak berpikiran untuk berbelanja.

3. Melakukan kegiatan amal
Masyarakat dari semua golongan melakukan kegiatan amal untuk kesejahteraan masyarakat lain seperti mengumpulkan dana, membagi sembako bagi yang membutuhkan dan membagikan makanan.

4. Melakukan kerja.rapat dan belajar secara online
Beberapa perusahaan dan pendidikan melakukan segala kegiatan di rumah. Untuk tidak bertemu dan kontak fisik dengan orang lain. Kerja maupun rapat di lakukan secara online untuk beberapa masyarakat yang tetap bekerja di rumah. Hal itu di lakukan untuk menghindari diri sendiri dan keluarga dari wabah virus. Bahkan pendidikan dari SD, SMP, SMA dan universitas  melakukan belajar di rumah (study from home) semua kegiatan pembelajaran secara online dari belajar,kerja kelompok maupun ujian. kebijakan ini telah di tetapkan oleh pemerintah.

5. Membeli kebutuhan sehari-hari secara via online
Membeli kebutuhan secara online di lakukan agar masyarakat mengurangi aktifitas di luar  rumah. Tetapi dapat melakukan transaksi jual-beli.
Pada awal Ramadhan pemerintah memberikan kebijakan untuk melarang mudik (pulang kampung)  himbauan ini harus di lakukan agar masyarakat tau untuk membasmi virus ini perlu dukungan dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah saja, masyarakat pun memiliki peran yang penting untuk mengurangi penyebaran terjadi.

Sebaiknya untuk masyarakat terutama umat muslim yang menjalankan ibadah bulan puasa Ramadhan pada saat ini melakukan nya dengan sederhana tanpa berlebihan-lebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline