Lihat ke Halaman Asli

Siti Azzizah

Mahasiswa

Tari Tradisional Remo

Diperbarui: 5 November 2023   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tari remo merupakan salah satu tari kesenian yang berasal dari daerah Jawa Timur yaitu Jombang. Tari tradisional satu ini adalah tarian yang dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu dan ditampilkan secara perorangan maupun secara berkelompok.

Menurut Ensiklopedia Tari Indonesia yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tari remo di daerah Madura juga disebut sebagai Tok otok. Tarian tradisional ini biasanya ditampilkan oleh para penari perempuan.

Namun, terkadang ada pula penari laki-laki yang mendapatkan riasan wajah seperti perempuan. Para penari laki-laki ini disebut sebagai tanda dalam tari remo. Lebih lanjut, tari ini merupakan tari tradisional yang bersifat spontan. Artinya, gerakan dari tari ini akan menyesuaikan irama gending dan menciptakan suatu suasana yang gembira dan meriah.Tari remo merupakan salah satu tari kesenian yang berasal dari daerah Jawa Timur yaitu Jombang. Tari tradisional satu ini adalah tarian yang dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu dan ditampilkan secara perorangan maupun secara berkelompok.

Menurut Ensiklopedia Tari Indonesia yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tari remo di daerah Madura juga disebut sebagai Tok otok. Tarian tradisional ini biasanya ditampilkan oleh para penari perempuan.

Namun, terkadang ada pula penari laki-laki yang mendapatkan riasan wajah seperti perempuan. Para penari laki-laki ini disebut sebagai tanda dalam tari remo. Lebih lanjut, tari ini merupakan tari tradisional yang bersifat spontan. Artinya, gerakan dari tari ini akan menyesuaikan irama gending dan menciptakan suatu suasana yang gembira dan meriah.Tari remo merupakan tari tradisional yang diciptakan oleh Cak Mo yang pernah menjadi Gemblak dalam sebuah grup reog di Ponorogo. Ketika musim kemarau panjang datang, Cak Mo pun mulai mencari sumber pemasukan yang lain selain dari grup reognya dengan modal keahlian menari yang ia miliki.

Cak Mo kemudian berkeliling dari desa ke desa dengan mengenakan pakaian ala Jathilan tanpa anyaman bambu dan menarikan tarian dengan iringan musik sepasang kenong yang ditabuh oleh istrinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline