Menunda-nunda pekerjaan disebut juga dengan prokrastinasi. Kebiasaan ini sangat sering dilakukan oleh kebanyakan orang dengan berbagai alasan masing-masing. Alasan yang paling umum ketika menunda-nunda pekerjaan adalah karena kurang atau tidak adanya suasana hati atau mood. Hal ini wajar karena ketika suasana hati atau mood sedang tidak baik, maka manusia secara umum pasti membutuhkan waktu guna mengembalikan semangat dalam bekerja sehingga akhirnya prokrastinasi pun dilakukan.
Melakukan prokrastinasi bukan berarti tanda seorang pemalas atau orang yang tidak mampu mengelola waktu. Prokrastinasi merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam menghadapi emosi negatif yang disebabkan oleh beberapa hal seperti tugas yang membosankan, rasa cemas yang tak menentu, frustasi, dan lain sebagainya.
Orang yang melakukan prokrastinasi tidak dapat diartikan bahwa mereka lalai terhadap tanggung jawab pekerjaan walaupun menunda-nunda dan menunggu deadline.
Prokrastinasi sendiri berasal dari bahasa Latin "cras" yang berarti besok, sedangkan laziness sinonim inolence dari bahasa Latin "indolentia" yang berarti without pain atau tanpa rasa sakit. Jadi dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi tidak sama dengan pemalas karena prokrastinasi artinya masih mau mengerjakan pekerjaan meskipun ditunda, sedangkan pemalas tidak mau mengerjakannya. Outputnya seseorang yang melakukan prokrastinasi tetap bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan sedang pemalas cenderung tidak dikerjakan sama sekali.
Meskipun demikian ketika seseorang melakukan prokrastinasi secara sadar atau tidak tenggat waktu atau deadline dari pekerjaan pun akan menjadi lebih dekat. Kemudian di waktu deadline yang semakin menipis, kebanyakan orang akan menyesali prokrastinasi. Muncul pemikiran-pemikiran yang sarat akan penyesalan seperti di bawah ini.
"Mengapa tidak kukerjakan sedari dulu?"
"Apa yang telah kulakukan? Sekarang aku dikejar deadline"
Sebagian besar orang menilai prokrastinasi sebagai hal yang buruk. Namun tidak selamanya prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan itu buruk malah ternyata terdapat manfaat seperti yang dikatakan oleh Adam Grant.
Dilansir dari Inch.com, Adam Grant, seorang professor dari Wharton School of Business sekaligus penulis dan psikolog organisasi mengatakan jika prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan bukanlah sesuatu yang buruk melainkan bisa menjadi suatu yang bermanfaat.
Adam Grant juga menambahkan meskipun ia telah banyak belajar mengenai prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan sebagai hal yang buruk untuk produktivitas, namun bertentangan dengan yang ia alami bahwa ternyata prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan merupakan hal yang baik bagi para pekerja kreatif. Ketika kebanyakan orang mengelola waktu dengan membuat resolusi, Adam Grant justru kebalikannya. Ia malah berencana untuk melakukan prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan lebih banyak lagi.