Mugwort atau Artemisia vulgaris yang mungkin kita kenal dengan nama Daun Baru Cina merupakan tumbuhan yang kaya akan kandungan minyak essensial dan lakton seskuiterpenoid serta merupakan sumber flavonoid, kumarin, dan asam fenolik yang baik (Ekiert, dkk., 2020). Tumbuhan ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional dan juga obat untuk merawat kulit wajah. Pada penelitian Giovanni (2016) menyebutkan bahwa ekstrak Artemisia vulgaris L. memiliki efek dalam menghambat terjadinya inflamasi.
Lalu bagaimana dengan Pegagan? Pegagan (Centella asiatica) atau mungkin kita kenal dengan Antanan merupakan tumbuhan tak berbatang dan memiliki daun berwarna hijau berbentuk seperti kipas dan termasuk salah satu tanaman obat yang banyak dikenal masyarakat.
Menurut Primastuti, Pegagan mengandung asiatikosida, asam asetat, dan asam madekasat yang mampu memacu penyembuhan luka, sehingga digunakan sebagai sumber bahan aktif pada perawatan kulit yang kusam, berkerut, atau menunjukkan tanda penuaan (Primastuti, 2013).
Khasiat lain dari asiatikosida dalam Pegagan juga dapat mempercepat dan memicu pertumbuhan kolagen pada bagian kulit, sehingga bisa memperbaiki regenerasi kulit ketika terjadi kerusakan kulit akibat jerawat (Sikareepaisan, dkk., 2008).
Kedua tanaman tersebut memiliki sifat antibakteri yang baik dan sudah sering dipakai sebagai bahan utama/bahan tambahan dalam formulasi skincare untuk mengatasi permasalahan jerawat.
Banyak produk lokal maupun luar yang menggunakan Mugwort dan Pegagan dengan klaim mampu memudarkan bekas jerawat, mengobati jerawat, bahkan mengatasi timbulnya peradangan akibat jerawat. Jika seperti ini bagaimana pengaruh langsung Mugwort dan Pegagan terhadap bakteri penyebab jerawat?
Tim kami telah melakukan penelitian terkait efektivitas gel ekstrak daun Mugwort dan daun Pegagan terhadap aktivitas bakteri penyebab jerawat seperti Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus serta Propionibacterium acnes dengan menggunakan formulasi konsentrasi ekstrak daun Mugwort, Pegagan serta campuran keduanya 2,5%;5% dan 10%.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan Mugwort dan Pegagan sebagai ekstrak sediaan gel Mugwort dan Pegagan ataupun campuran keduanya menunjukan adanya aktivitas pertumbuhan bakteri penyebab jerawat seperti Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus serta Propionibacterium acnes yang terhambat.
Sediaan gel anti jerawat dengan konsentrasi ekstrak Mugwort 2,5% dan 5% memiliki efek daya hambat yang lebih efektif bila dibandingkan dengan ekstrak pegagan maupun ekstrak campuran mugwort dan pegagan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H