Lihat ke Halaman Asli

Tari Jepen: Jembatan Menuju Rehabilitasi di Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong

Diperbarui: 5 November 2024   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Merupakan suatu kebanggaan untuk melihat bahwa kaum wanita di Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong juga memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan menari. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga memberikan banyak manfaat positif bagi para warga binaan. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan menari, warga binaan dapat mengembangkan keterampilan baru, meningkatkan rasa percaya diri, serta memperoleh pengalaman yang membangun. Dalam 

Lapas Perumpuan yang menyediakan kegiatan menari, warna binaan dapat belajar tentang disiplin, kerjasama tim, dan keuletan. Mereka belajar untuk mengikuti aturan dan menghormati instruktur menari serta rekan-rekan mereka. Selain itu, menari juga dapat menjadi sarana untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental para warga binaan. Musik dan gerakan yang mengalir dapat membantu mereka melupakan kegelisahan serta kesedihan yang mungkin mereka rasakan di dalam Lapas.
Terlebih lagi, kegiatan menari di Lapas Perempuan juga dapat menjadi sarana untuk menciptakan rasa persaudaraan di antara para warga binaan. Mereka dapat saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain untuk terus maju dan berkembang. Selain itu, partisipasi dalam kegiatan seni seperti menari juga dapat membantu para tahanan menemukan potensi kreatif mereka yang mungkin belum pernah mereka sadari sebelumnya. Dengan adanya kegiatan menari di Lapas Perempuan, tidak hanya memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk berubah dan memperbaiki diri, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan memperbaiki diri. Kita dapat mendukung langkah positif yang diambil oleh Lapas Perempuan dalam memberikan kesempatan kepada para tahanan untuk berkembang melalui kegiatan menari. Mari dukung dan apresiasi upaya mereka dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perubahan yang baik bagi warga binaan Lapas Perempuan kelas II A Tenggarong

Dalam tari jepen, para warga binaan diajak untuk berkolaborasi dan membuat kreasi tarian yang unik dan berbeda. Mereka belajar gerak-gerak dasar tari Jepen dan diberikan kebebasan untuk menambahkan elemen-elemen modern sesuai dengan imajinasi dan kreativitas mereka. Proses pembuatan tarian ini juga melibatkan para tahanan yang memiliki latar belakang seni tari, sehingga mereka dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan yang lain. Saat melihat para tahanan wanita tersebut berlatih tari jepen, saya cukup terkesan dengan semangat dan dedikasi mereka. Meskipun berada di dalam lapas, mereka tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap gerakan tarian yang mereka lakukan. Mereka tidak hanya belajar untuk mengikuti gerakan yang sudah ada, namun juga berusaha untuk memperkaya karya seni tersebut dengan kreasi-kreasi baru yang mereka ciptakan. Tari jepen ini juga memberikan dampak. Selain sebagai hiburan dan pengalihan pikiran dari kehidupan di dalam lapas, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan seni mereka. Mereka belajar untuk disiplin, bekerjasama, dan menghargai proses kreatif dalam menciptakan sebuah karya seni. Dengan adanya kegiatan ini, para warga binaan dapat mengembangkan potensi seni mereka yang selama ini mungkin terpendam.

ak hanya bagi para warga binaan, tari jepen juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Melalui pertunjukan tarian ini, para tahanan wanita dapat menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat, seperti tentang pentingnya kesetiaan, kejujuran, dan kerja sama. Mereka juga dapat menunjukkan bahwa meskipun mereka sedang menjalani hukuman, mereka tetap memiliki kemampuan untuk berkarya dan berkontribusi dalam dunia seni budaya. Selanjutnya, kegiatan menari tarian Jepen juga memberikan dampak positif bagi psikologis para warga binaan. Melalui gerakan tari yang melambangkan keindahan dan kekuatan, mereka dapat melupakan masalah dan beban pikiran mereka sementara waktu. Tarian ini memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam diri mereka, sehingga mereka dapat memperbaiki perilaku dan sikap yang selama ini telah menyebabkan mereka berada di dalam Lapas.

Selain itu, kehadiran tari jepen di Lapas Perempuan ini juga dapat menjadi contoh positif bagi lapas-lapas lain. Dengan memberikan ruang bagi warga binaan untuk mengekspresikan diri melalui seni, lapas dapat menjadi tempat yang lebih manusiawi dan memotivasi warga binaan untuk berubah dan memperbaiki diri. Kegiatan seni budaya seperti tari jepen juga dapat menjadi sarana rehabilitasi yang efektif bagi para tahanan. Tarian Jepen juga memberikan peluang bagi warga binaan untuk mengembangkan potensi dan bakat mereka di bidang seni tari. Dengan pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh para pengajar tari, mereka dapat belajar teknik-teknik dasar tari dan mengasah kemampuan menari mereka. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk menyalurkan minat dan bakat seni mereka, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan tari mereka dan memiliki keahlian yang dapat mereka manfaatkan di masa depan setelah keluar dari Lapas.

Sebagai masyarakat, kita juga harus memberikan dukungan dan apresiasi kepada lapas-lapas yang memberikan kesempatan bagi para warga binaan untuk berkreasi dan berkarya. Kita harus melihat mereka sebagai manusia yang memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif dalam masyarakat, bukan sekadar sebagai pelaku kejahatan yang harus dijauhi. Dengan memberikan kesempatan dan dorongan kepada mereka untuk mengembangkan bakat seni mereka, kita juga turut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dalam pandangan saya, lapas Perempuan yang memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk menari tari jepen adalah contoh nyata dari rehabilitasi yang berbasis seni budaya. Dengan melalui seni, warga binaan lapas Perempuan kelas II A tenggaong dapat belajar untuk bekerja sama, menghargai proses kreatif, dan menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat. Kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan seni mereka dan membantu mereka untuk memperbaiki diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline