Lihat ke Halaman Asli

Siti Atuti

Seorang perempuan yang hobi menulis, memasak, dan berkebun.

Kembang Sepatu [3]

Diperbarui: 14 Mei 2024   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masuk ruang  2  ujian akhir. "Iskandar lepas gelang hitammu!" "Iya Bu!" Iskandar melepas gelang hitam di tangan kirinya dengan sewot. "Ujian patuhi tata tertib," ujarku sambil memukul pelan kepalanya.

"Tolol""Apa Is?" " Nggak Bu."

Sementara di sebelah Iskandar ada Dafa yang saat masuk ruang masih memakai topi. "Topi lepas Dafa!" "Ya Bu."

Kedua anak ini sering bermasalah. Jalan-jalan di luar kelas saat pembelajaran. Mengganggu kelas yang sedang kuajar hampir tiap hari.

Memanggil namaku tanpa bu. Biasa jika aku sedang berjalan, "Tut, Atut..."

Memang siswa di sini "agak lain". Aku telah menjadi guru di 4 sekolah bahkan 5 dengan Kejar Paket B pertama aku mengajar. Semua sopan memanggilku dengan Ibu atau bu. Baru di sekolah terakhir dua tahun ini siswa merundungku dengan memanggil nama tanpa Ibu.

Kalau bukan sekolah okelah. Tak ada tuntutan tata krama atau sopan-santun. Ini institusi pendidikan. Rasanya aneh, janggal  dipermalukan oleh siswaku sendiri.

Pengalaman yang unik. Memang sesabar itu jadi pendidik di sekolah ini.

Apatis bisa jadi lebih tepat tuk kewarasan jiwaku.

Sudahlah jaga hati biar tetap tentram. Agar hidupku seindah dan sederhana seperti kembang sepatu.

Diam sabar dan beri keindahan untuk yang mau memandangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline