Lihat ke Halaman Asli

Siti Atuti

Seorang perempuan yang hobi menulis, memasak, dan berkebun.

Si Kompreng

Diperbarui: 4 Februari 2023   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bel jam kelima berdentang, bergegas aku menuju kelas 9 G. Kelas yang berada di ujung atas sekolah. Salam kuucapkan, dan satu anak si Fadli yang sering dipanggil Si Kompreng pun menjawab salam dengan  suara cemprengnya. 

Kertas folio garis kubagikan, untuk tugas menulis teks cerita inspiratif. Saat semua anak telah mendapat kertas, tiba-tiba ada terbang kertas yg dilipat jadi burung.  Siapa lagi pelakunya kalau bukan Si Kompreng. 

"Fadli, ini kertas buat nulis, bukan buat mainan!", ucapku dengan nada tinggi.

Fadli hanya melihatku dengan matanya yang besar, seperti melotot.

Pembelajaran pun berlangsung, di sela-sela PBM, ada saja anak yang sibuk bermain HP. Segera kutegur. Fadli pun protes, "Ibu kenapa galak sekali?". "Bu guru galak saja kamu nggak nurut, bagaimana kalau bu guru lemah lembut?". "Tidak ada guru lain yang segalak Ibu". "Oh ya, ibu hanya ingin kalian disiplin", jawabku.

Fadli pun diam, tidak protes lagi. Walau tetap saja belum mau menulis. "Kenapa ibu tidak ceramah dulu? Ibu masuk tiba-tiba kasih tugas". Fadli protes lagi. 

"Kalau saya ceramah, kalian tidak mau dengar".

Sampai bel istirahat kedua berdentang Fadli tetap saja belum mengerjakan tugasnya.

Mendidik memang bukan tugas yang ringan. Mereka muridku punya karakter berbeda-beda yang mesti dihadapi dengan berbagai cara dan kelapangan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline