Lihat ke Halaman Asli

Siti asni arojbiyah

Mahasiswi pendidikan guru sekolah dasar universitas pamulang

Mengatasi Trauma pada Anak

Diperbarui: 30 Juni 2024   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Trauma masa anak-anak adalah pengalaman emosional yang menyakitkan atau mengancam jiwa yang terjadi pada masa anak-anak, yang dapat meliputi kekerasan fisik, emosional, atau seksual, pengabaian, atau ketidakstabilan  lingkungan keluarga. Trauma ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kesejahteraan psikologis individu di masa dewasa. Seiring dengan perubahan neurobiologis yang terjadi selama masa perkembangan, trauma masa anak-anak dapat mengganggu perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak, yang kemudian dapat berlanjut hingga kehidupan dewasa. 

Penting untuk di pahami bahwa trauma anak-anak bukan hanya tentang pristiwa trauma yang terjadi pada anak, tetapi juga tentang cara induvidu merespon dan mengalami pristiwa tersebut.

Strategi mendukung anak yang mengalami trauma 

Mendukung anak yang mengalami trauma memerlukan pendekatan yang sensitif, empatik, dan holistik. Berikut beberapa strategi untuk mendukung anak yang mengalami trauma :

 1. Memberikan dukungan emosional yang konsisten.

Penting untuk memberikan dukungan emosional yang konsisten dan terus-menerus kepada anak yang mengalamai trauma. Menunjukan kepedulian, kasih sayang dan kesabaran dapat membantu anak merasa aman dan di dengar. 

2. Membangun lingkungan yang aman dan mendukung. 

Ciptakan lingkungan yang aman, terbuka, dan mendukung bagi anak untuk berekspresi dan mengungkapakan perasaan. Pastikan bahwa anak merasa nyaman dan dilindungi di sekitar mereka. 

3. Melibatkan orang tua dan keluarga. 

Melibatkan orang tua dan angggota keluarga lainya dalam proses mendukung anak yang mengalami trauma. Membangun jaringan dukunganan yang solid di lingkungan keluarga dan membantu anak merasa di dukung secara menyeluruh. 

4. Konseling dan terapi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline